Tiga Satwa di KBS Mati (Lagi)

Baru kemarin saya menulis tentang satwa malang yang hidup di KBS berujung pada kematian. Ada harap bahwa kijang betina yang kemarin mati adalah yang terakhir untuk tahun ini. Tetapi nyatanya tidak demikian. Satu per satu satwa yang hidup di KBS menemui ajalnya yang mungkin lebih cepat. Sedih rasanya ketika saya tidak dapat berbuat apa-apa dan hanya bisa menulis keluh kesah melalui jejaring media sosial dan berharap teman-teman membaca kemudian dapat saling bertukar pikiran apa yang harus kita lakukan selanjutnya.
 
Ternyata di hari yang sama ketika kijang betina mati, pukul 11.00 WIB ditemukan Komodo mati di dalam sangkar peraga. Komodo merupakan salah satu koleksi yang ada di KBS yang juga merupakan satwa dilindungi karena hampir punah ditemukan mati dengan lidah yang menjulur keluar. Diceritakan bahwa petugas KBS akan memberi makan Komodo tersebut, namun ketika makanan diberikan badan komodo sudah tidak bergerak lagi. Ya, komodo sudah ditemukan dalam keadaan mati jadi tidak ada pertolongan yang dapat diberikan oleh petugas setempat.

Hewan malang oh hewan ku sayang

Masalah demi masalah terus berdatangan. Sepertinya 2013 sudah lama meninggalkan tapi mengapa masalahnya tidak ikut pergi bersamanya? Banyak yang bilang kita ini tidak tahu cara menyelesaikan masalah. Mereka bilang kita ini tidak sepantasnya ada di negeri yang subur makmur. Cermin yang kita punya hanya kita gunakan untuk bersolek tanpa melihat kesalahan. Semua bencana yang terjadi di bumi pertiwi adalah kesalahan yang diciptakan oleh kita yang ada didalamnya.
Sabtu pagi ini saya menemukan berita tentang matinya Kijang Barking Deer betina di kandang Kebun Binatang Surabaya(KBS). Hewan tersebut ditemukan tidak bernyawa pada Jumat kemarin. Bukan kali pertama ditemukannya hewan mati di KBS dan bukan pertama kali juga saya dikagetkan oleh berita yang sama. Rasa geram dan kesal selalu muncul ketika saya mendengar berita yang menyangkut lagi-lagi ada hewan mati di KBS.